PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas menjadi 5.990 MW
Sabtu, 19 Maret 2011
VIVAnews - Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mau berpolemik soal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk mengatasi krisis energi nasional. PLN ingin fokus mengembangkan energi alternatif lain selain nuklir.
"Daripada nuklir, lebih baik PLN mengembangkan energi alternatif lain yang sudah ada di depan mata," kata Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, di Garut.
Menurut Murtaqi, salah satu sumber energi terbarukan yang sedang dikembangkan PLN adalah panas bumi. Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2010-2019 PLN menargetkan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas menjadi 5.990 MW pada 2019.
"Selain itu PLN juga akan mengembangkan air, angin dan matahari," ujarnya.
Seperti diketahui gempa dan tsunami Jepang telah menimbulkan ancaman bahaya radiasi yang disebabkan oleh kerusakan PLTN Fukushima Daiichi. Tingkat radiasi pun akibat kerusakan ini menyebar hingga sekitar 30 kilometer barat laut dari pembangkit. Pemerintah Jepang menginstruksikan penduduk yang tinggal dalam radius 20 sampai 30 kilo meter dari PLTN untuk tinggal di dalam rumah.
Pemerintah Jepang juga menaikkan level bahaya radiasi Nuklir ke level lima menurut International Nuclear and Radiological Event Scale (INES). Level ini sama dengan yang terjadi dalam kecelakaan Three Mile Island pada 1979. Level 5 merupakan yang tertinggi ketiga dari level 8 skala maksimal dalam INES dan yang terburuk untuk kecelakaan nuklir yang pernah terjadi di Jepang selama ini.
0 comments:
Post a Comment